Meski sama-sama merupakan jenis atap metal terdapat perbedaan bahan dari spandek dan galvalum.
Hal tersebut dapat dilihat dari komposisi bahan baku yang tersusun di dalamnya.
Sesuai dengan namanya, galvalum merupakan gabungan galvanis dan aluminium.
Galvalum merupakan lempengan baja yang dilapisi dengan campuran aluminium, silikon, dan seng.
Sementara itu, material spandek umumnya hanya terdiri dari aluminium dan seng.
Keduanya masih termasuk dalam golongan material metal, sehingga akan lebih mudah berkarat terutama jika digunakan pada bangunan tepi laut.
2. Daya Serap Panas
Material spandek dan galvalum memiliki dua komposisi yang sama, yaitu aluminium dan seng.
Oleh sebab itu, keduanya memiliki sifat yang serupa dalam menahan panas matahari.
Spandek dan gavalum memiliki daya serap yang tinggi terhadap panas matahari sehingga menggunakannya sebagai atap akan membuat ruangan terasa lebih panas.
Spandek dan galvalum memiliki struktur yang fleksibel sehingga mudah dibentuk atau dilengkungkan sesuai kebutuhan aplikasi.
Selain diaplikasikan untuk kebutuhan atap bangunan, material spandek dapat diaplikasikan untuk kebutuhan lain seperti dinding atau sekat ruangan.
Begitu juga dengan galvalum, material ini dapat diaplikasikan sebagai rangka partisi, struktur dinding, bahkan pagar.
Sementara itu, spandek umumnya diaplikasikan sebagai atap dan dinding bangunan.
4. Pemasangan
Proses instalasi dari masing-masing material memiliki tingkat kesulitan yang berbeda.
Meskipun materialnya sudah banyak digunakan, kamu perlu menggunakan jasa profesional untuk melakukan instalasi atap galvalum dan spandek.
Namun sayangnya, tidak banyak jasa profesional yang memiliki keterampilan untuk memasangnya.
Spandek dan galvalum memiliki ketebalan yang berbeda.
Untuk material galvalum, ukuran ketebalan yang banyak digunakan adalah 0,4 mm – 1 mm.
Sementara material spandek umumnya tersedia dalam ukuran 0,3 mm – 0,5 mm.
Ketebalan material ternyata memiliki pengaruh cukup besar terhadap tingkat kenyamanan, lo.
Saat hujan atau benda jatuh, atap galvalum terdengar berisik dan keras daripada saat hujan mengenai atap genting.
Begitu juga dengan spandek, saat hujan deras akan terdengar suara dengan tingkat kebisingan yang cukup mengganggu.
Jika terpaksa dipasang oleh bukan ahlinya berisiko atap mudah sekali rusak atau sobek.
Selain itu, perlu diingat bahwa warna atap galvalum bukanlah warna alamiah materialnya sehingga warnanya bisa pudar dalam pemakaian jangka lama.
Berbeda dengan galvalum, atap spandek dapat dikatakan sebagai salah satu material desain atap rumah yang memiliki daya tahan lama serta awet yang dapat digunakan dalam jangka panjang.
Atap ini dapat bertahan hingga 20 tahun lamanya.
Pasalnya, campuran komposisi yang tepat dengan bahan dasar aluminium dan seng yang dapat membuatnya tahan lama dan kokoh walaupun dimakan waktu.
7. Harga Atap Galvalum dan Spandek
Secara umum harga galvalum dan spandek sebenarnya tidak jauh berbeda.
Namun jika dibandingkan dari ketebalan dan harga per lembarnya, atap galvalum cenderung lebih murah.